Pengikut

Jumat, 24 Juli 2015

Jeritan Hati Penulis Profesional

Sudah lama aq tidak menulis . sekarang baru dimulai lagi. Su­­­­­amiku selalu memotivasiku untuk terus menulis setiap hari. Namun baru kali ini suruhannya itu berhasil. Sudah lama juga sih aku selalu menguatkan hatiku, menyabarkan jiwaku untuk mau menulis secara konsisten. Tapi entah apa lah yang menghalangiku untk bisa melakukannya. Akupun tak tahu. Aku bingung, aku malas, aku enggan, aku terlalu panjang angan-angan sehingga hari2ku hanya kulalui dengan angan2 kosong. Naudzubillah. Betapa sia-sianya itu.
Sekarang aku bangkit lagi. Entah bangkit yang keberapa kali setelah berkali-kali bangkit gagal dalam mendidik diriku untuk menulis lebih baik lagi. Selama ini aku terlalu mencari alasan semu untuk keberhasilanku. Setiap kali datang pertanyaan entah dari dalam diriku ataupun dari luar diriku, pertanyaan yang menanyakan, “kapan mulai menulis?”. Aku selalu menjawab spontan. “nanti, sekarang lagi mencari motivasi dan ide”. Huft, sesuatu yang tidak berkualitas memang. Padahal aku tahu dan benar2 paham kalau sebenarnya motivasi dan ide itu semuanya ada dalam diriku.  Aku bahkan sudah banyak membaca tips dan teori untuk bisa menulis. Jika diibaratkan kata”teori udah mantap, namun prakteknya masih belum ada, itu sama aja nihil”.
Ah, betapa berbelok-beloknya dinamika motivasiku dalam menulis, itu bukan halangan. Ini saatnya aku kembali mengepakkan sayap-sayap kreativitasku dalam merangkai kata menjadi uluran kalimat yang indah penuh makna. Wahai dunia, sambutlah aku, sang penulis profesional muda yang menulis tanpa aturan dan kaidah. Aku hanya menuangkan kata-kata yang ada di hati, kepala dan mulutku menjadi bentuk tulisan. Aku harap semua tuangan kata-kata ini membuat hati, jantung, fikiran dan mulutku lebih terjaga dan lebih terkontrol dalam bertindak.
Yea, aku baru dapat ide ini sekarang. Selama ini aku selalu bertindak ceroboh atas emosiku yang meluap2 dalam hati, fikiran dan mulutku. Semuanya membuatku out of control. Sekarang aku harus belajar menyalurkannya dalam bentuk maha karya yang indah yaitunya tulisan. Menulis dari hati, menulis dari otak, dan menulis dari mulut. Walaupun dalam kenyataannya kegiatan menulis itu kulakukan dengan menekan tuts-tuts keyboard laptopku dengan ujung-ujung jari. He,he,he
Aku yakin dengan terus menggerak-gerakkan ujung-ujung jariku diatas keyboard, akan tercipta banyak tulisan yang beraneka rasa. Manis, asam, asin, pahit, bahkan hambar. Tapi keyboard yang terhubung dengan dengan layar laptop yang lagi on. Kalau gak, it will be something useless. Aku kan gak harus berfikir banyak kok buat mencari kata-kata dan kalimat yang akan kutuliskan karena semuanya telah tertumpuk bertahun-tahun diujung lidahku, dirongga hatiku dan di batok kepalaku. Terus menulis dan menulis dan menulis tanpa batas. Itulah gejolak hatiku sekarang.
Bagi siapapun yang membaca tulisan ini, just comment and complain as possitive as you can.

Salam semangat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar