Sampailah aku
pada graduation day (hari wisuda) dalam program belajarku di Arizona State
University. Aku dan teman-teman Indonesia lainnya mendapat kesempatan special
untuk menampilkan sebuah tarian tradisional dari daerah kupang NTT.
Kami memakai
batik persatuan yang telah kami siapkan sejak dari Indonesia dua bulan yang
lalu. Semua mata mahasiswa dari berbagai penjuru Negara dalam ruangan itu
memandang takjub kepada kami. Banyak juga diantara mereka yang mengabadikan
moment tersebut dalam kamera dan video mereka.
Dalam kata
sambutannya, pimpinan tertinggi dari lembaga tempatku belajar tersebut
mempromosikan kalau kami adalah mahasiswa Indonesia yang berprestasi yang telah
diseleksi dari ribuan mahasiswa di Indonesia sebelum datang ke lembaga mereka.
Semua hadirin terpana dan banyak juga diantara mereka tidak menyangka kalau aku
dan teman-temanku dari Indonesia adalah orang-orang pilihan.
Malam harinya di
rumah, Natsumi kelihatan memperlakukanku dengan sikap yang berbeda. Dia
memuji-mujiku dan tidak menyangka kalau aku adalah orang-orang pilihan dari
Indonesia yang dipilih oleh mentri pendidikan dan budaya amerika untuk belajar
disana. Dia mulai mengatakan ungkapan-ungkapan kekagumannya kepadaku.
“Wow, how smart you are, I don’t
know it before”
“are u artist in your country”
Aku tertawa
didalam hati. Kenapa dia sampai berfikir kalau aku adalah artis di negaraku.
Aneh, mungkin yang dia tahu, orang-orang terkenal di suatu Negara itu hanyalah
jabatan artis.
“No, I am not. I just an ordinary
person Natsumi”
“I have plan will come to Indonesia
some day with family, I wanna go to Bali” Natsumi menyampaikan rencananya
kepadaku.
“Really, well, just inform me
later, My friend can guide you there, Gus adi Suryana, because bali is his
village”
“can I get his facebook account”
“absolutely, he is an artist in bali as well” aku mencoba
mempromosikan kelebihan temanku kepadanya. Natsumi kelihatan sangat senang
karena akan berteman dengan salah seorang artis tanah bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar