*Proses Pencarian Donatur*

Proses perkuliahanku kembali berjalan normal setelah melewati masa-masa KKN. Aku berusaha fokus terhadap kuliah yang harus kujalani dengan sungguh-sungguh karena nantinya akan kutinggalkan selama dua bulan. Aku tidak ingin terlalu ketinggalan dalam proses perkuliahan dalam semester tersebut. Disamping itu, aku juga melakukan berbagai cara untuk mencari donatur buat dana cadanganku ke Arizona.

Setiap hari aku selalu memikirkan orang-orang yang bersedia menjadi donaturku. Banyak tetangga, sodara, teman dan kenalan-kenalanku  yang dengan ikhlas menyiapkan diri mereka menjadi donaturku. Aku berjanji akan mendatangi mereka seminggu sebelum keberangkatanku. Aku membuat list nama para donaturku. Aku tidak ingin mereka berharap banyak kepadaku. Aku hanya bisa berdoa agar Allah membalasi semua kebaikan mereka kepadaku.

Para donaturku adalah teman-teman sekelasku program studi pendidikan bahasa inggris kelas C angkatan 2008, Ibu Hasniyati yang pernah mengajarku mata kuliah English Correspondence dan selalu menyemangati mahasiswa-mahasiswanya dengan motivasi tiada henti, Ibu Fauziah, Ibu Ema,Ibunya sahabatku Riza Rahmi, Ibunya salah seorang teman terbaikku Romi Febrianto, Amay iya, Dinas Pariwisata Sawahlunto, Dinas Pariwsata Batusangkar, Dinas pariwisata Padang, dinas Pariwisata Bukittinggi, Da deri, Nek Rama, Kakakku dan suaminya, Ibu Amelia, Tek titin tetanggaku, Ibu eni dan nenek eda (almarhumah) , ibu suryati, mak uwo syam, Ibunya Riska, Ibu lin, Ibu mai, Ni yeni, Pak Boy, dan kampusku STAIN Batusangkar.

Setiap lembaran rupiah yang kuterima dari para donaturku tersebut hanya bisa kubalasi dengan doa penuh keikhlasan agar Allah semakin memberi mereka rezeki yang berlimpah dan kesehatan yang baik. Aku tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih berharga bagi mereka. Apalagi oleh-oleh yang berkesan dari Arizona nantinya. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan betapa mahalnya semua benda yang akan kutemui nantinya di amerika padahal benda-benda tersebut hanyalah buatan cina dan kualitasnya biasa-biasa saja.