Pengikut

Kamis, 14 Maret 2013

*MEDICAL CHECK UP and @ AMERICA*


Selanjutnya kami kembali ke hotel tempat menginap untuk makan siang. Setelah sholat zuhur kami melaksanakan medical check up bersama para dokter dari rumah sakit Omni Hospital. Sebelumnya aku pernah mendengar nama rumah sakit tersebut dengan kasusnya prita. Aku tidak menyangka kalau akhirnya aku justru juga medical check up melalui tim dari rumah sakit tersebut.
Aku mengikuti semua proses medical check up yang baru pertama kalinya kuikuti tersebut. Mulai dari pemeriksaan unrine, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pemeriksaan mata pemeriksaan gigi, rontgen dada dan suntik vaksin MMR (Measles Mumps and Rubella) yang pertama, sebab sebulan setelah suntikan yang pertama tersebut, aku juga harus suntik MMR lagi untuk kedua kalinya.
Setelah sholat asyar, proses medical check up-pun selesai. Semua kami disuruh bersiap-siap oleh panitia karena kami akan diajak menuju  @America. Aku hanya mengikuti semua arahan panitia dan berdandan sederhana seperti dalam keseharianku. Dari atas taksi kuperhatikan tingginya julangan hotel J.W Marriot yang sebelumnya kudengar di berita telah di bom oleh terroris. Namun saat itu kulihat hotel tersebut telah kembali berdiri megah.
Sampainya di tujuan, ternyata untuk memasuki @America tersebut, kami juga harus melewati proses scanning seperti di kedubes Amerika dan bandara. Menurutku hal tersebut mungkin demi keamanan dari terroris. Di dalamnya aku melihat berbagai peralatan canggih amerika, berbagai literature tentang kebudayaan amerika, foto-foto objek wisata yang ada di amerika pun dipajang di sepanjang dinding ruangan tersebut. Kami juga diizinkan meminjam i-pad secara gratis disana. Itulah kali pertamanya aku  memegangi  i-pad. Pokonya benar-benar serasa di amerika di dalamnya.
Selanjutnya kami masuk dan mengitari  pacific place. Sebuah Mall besar yang mewah. Konon kata temanku yang telah menetap di Jakarta, Mall tersebut menjual barang barang branded dengan harga branded pula pastinya. Aku terpukau melihat semua pemandangan tersebut. Kami sempat mampir juga di sebuah toko buku yang ada di dalamnya. Kulihat harga kertas kado yang biasanya Cuma seribu rupiah dikampungku, disana bertarif tiga puluh ribu rupiah. Benar-benar harga yang super duper mahal.
Tanpa terasa waktu telah menunjukkan jam 8 malam, kami keluar dan kembali berkumpul menunggu taksi di pekarangan pacific place. Kulihat orang-orang kaya berpakaian mewah keluar masuk bangunan tersebut. Sesampainya di hotel, kami langsung dapat jatah makan malam. Setelah makan, aku menunaika sholat isya dan langsung tertidur karena kecapean.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar