Selanjutnya
kami kembali ke hotel tempat menginap untuk makan siang. Setelah sholat zuhur
kami melaksanakan medical check up bersama para dokter dari rumah sakit Omni
Hospital. Sebelumnya aku pernah mendengar nama rumah sakit tersebut dengan
kasusnya prita. Aku tidak menyangka kalau akhirnya aku justru juga medical
check up melalui tim dari rumah sakit tersebut.
Aku
mengikuti semua proses medical check up yang baru pertama kalinya kuikuti
tersebut. Mulai dari pemeriksaan unrine, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran
tinggi badan, penimbangan berat badan, pemeriksaan mata pemeriksaan gigi,
rontgen dada dan suntik vaksin MMR (Measles Mumps and Rubella) yang pertama,
sebab sebulan setelah suntikan yang pertama tersebut, aku juga harus suntik MMR
lagi untuk kedua kalinya.
Setelah
sholat asyar, proses medical check up-pun selesai. Semua kami disuruh
bersiap-siap oleh panitia karena kami akan diajak menuju @America. Aku hanya mengikuti semua arahan
panitia dan berdandan sederhana seperti dalam keseharianku. Dari atas taksi
kuperhatikan tingginya julangan hotel J.W Marriot yang sebelumnya kudengar di
berita telah di bom oleh terroris. Namun saat itu kulihat hotel tersebut telah
kembali berdiri megah.
Sampainya
di tujuan, ternyata untuk memasuki @America tersebut, kami juga harus melewati
proses scanning seperti di kedubes Amerika dan bandara. Menurutku hal tersebut
mungkin demi keamanan dari terroris. Di dalamnya aku melihat berbagai peralatan
canggih amerika, berbagai literature tentang kebudayaan amerika, foto-foto
objek wisata yang ada di amerika pun dipajang di sepanjang dinding ruangan
tersebut. Kami juga diizinkan meminjam i-pad secara gratis disana. Itulah kali
pertamanya aku memegangi i-pad. Pokonya benar-benar serasa di amerika
di dalamnya.
Selanjutnya
kami masuk dan mengitari pacific place.
Sebuah Mall besar yang mewah. Konon kata temanku yang telah menetap di Jakarta,
Mall tersebut menjual barang barang branded dengan harga branded pula pastinya.
Aku terpukau melihat semua pemandangan tersebut. Kami sempat mampir juga di
sebuah toko buku yang ada di dalamnya. Kulihat harga kertas kado yang biasanya
Cuma seribu rupiah dikampungku, disana bertarif tiga puluh ribu rupiah.
Benar-benar harga yang super duper mahal.
Tanpa
terasa waktu telah menunjukkan jam 8 malam, kami keluar dan kembali berkumpul
menunggu taksi di pekarangan pacific place. Kulihat orang-orang kaya berpakaian
mewah keluar masuk bangunan tersebut. Sesampainya di hotel, kami langsung dapat
jatah makan malam. Setelah makan, aku menunaika sholat isya dan langsung
tertidur karena kecapean.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar