Sebuah
permata berkilauan dalam semak berduri
Dia
telah sampai pada batas peralihan hari-hari
Laut
pasang dan ombak telah menghempaskannya kemari
Kumpulan
emas dan perakpun mendeliknya dengan iri
Zamrud
kehidupannya yang maya
Telah
memberikan regukan kebaikan pada hamparan telapak tangannya
Magnet
berkutub-kutub cinta
Telah
menariknya ke lembah tak berpinta
Allah
telah menghidupkannya dalam sebuah cerita
Dalam
genggaman timah dan besi yang keras namun berpita-pita
Dalam
lingkaran bola api yang selalu membara rata
Dan
dalam derasnya aliran air mata
Bintang
dalam kehidupannya mulai bergemerlap
Bentangan
bumi dengan berbagai lembahnya tidak membuatnya lelap
Hantaman
gempa semu tetap membuatnya tegap
Melangkah
maju dengan kepala tegap
Permata
itu…
Datang
menyusuri kehidupan semu
Menuju
arah yang tak bertuju
Mengharap
tempat yang bermutu
Permata
itu berhenti dan berdiri
Sejenak
ia menatap mentari
Melihat
elang yang menari
Memuji
keindahan hari-hari
Dan
bersimpuh dalam hamparan duri
Permata itu lagi-lagi berlari
Berputar
dalam pantauan para kenari
Berhenti
dan bersidekap
Lalu
tertunduk dengan berbagai sikap
Permata
itu…
Permata
itu…
Adalah
aku
Aku
yang berdiri kaku
Menatap
hari-hari yang berlalu
Melongok
masa depan yang belum berlaku
Dan
disini berdiri dengan yang Satu
Satu
yang penuh mutu
Satu
cinta buat Allahku
Satu
cinta buat ayahku
Satu
cinta buat ibu
Satu
cinta buat saudari-saudariku
Satu
cinta buat sahabat dan bintangku
Dan
satu cinta buat masa depanku
Permata
itu adalah aku
Aku,
aku dan aku
Aku
dengan segala mimpi dan hidupku
^^
U
@@@
$$$$$$$$$$ @@@
Tidak ada komentar:
Posting Komentar